SINOPSIS - Saat putus asa, aku selalu ingat bahwa jalan kebenaran dan cinta selalu menang. Di sana mungkin terdapat tirani dan pembunuhan, dan untuk beberapa waktu, mereka mungkin kelihatan terlalu kuat untuk dikalahkan; tapi pada akhirnya, mereka selalu gagal. Pikirkan ini, selalu.
Kamu pernah dengar nama Mahatma Gandhi? Kata-kata berkekuatan dashyat di atas diucapkannya ketika memperjuangkan persamaan hak-hak imigran di Afrika Selatan. Dia berjuang nggak sendirian, tapi bersama orang Hindu dan Islam di sana yang jadi korban. Tapi jangan bayangkan mereka berjuang pakai bambu runcing, tombak, atau pistol. Mereka memakai jalur hukum, kebetulan Gandhi pengacara, dan sama sekali nggak melawan pas ditendang, dipukul, dan dikata-katain aparat. Memang kalau perjuangan dilakukan bersama-sama, apalagi pakai cara-cara damai, persis kayak yang dia bilang, perjuangan itu pun sukses.
Pulang dari sana, Gandhi balik ke kampung halamannya, India. Di sana dia dielu-elukan bak raja, tapi dia tetep rendah hati dan makin sederhana. Pakaiannya bukan lagi jas, tapi cuma balutan kain putih. Dia juga meninggalkan profesinya sebagai pengacara, dan memilih jadi pemimpin spiritual rakyat India. Cita-cita perjuangannya untuk membebaskan India dari penjajahan Inggris. Cara berjuangnya masih seperti yang dulu, nggak membalas kekerasan dengan kekerasan, tapi memakai kebenaran dan cinta. Alhasil, India sukses jadi negara merdeka.
Tapi sayang, orang Hindu dan Islam malah enggan bersatu. India pun terpecah jadi India dan Pakistan, dan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh). Nyawanya pun melayang di tangan seorang pendukung fanatik Hindu yang menganggap Gandhi gagal menyatukan rakyat India. Meski begitu, Gandhi sudah membuktikan bahwa kemenangannya melawan kekerasan sedikit banyak mengubah dunia ini.
Dua dekade setelah kematiannya, Martin Luther King memakai metode anti kekerasan ala Gandhi di Amerika Serikat. Keduanya kemudian jadi tokoh pejuang anti kekerasan yang terkenal di seantero jagat. Kini banyak orang dan kelompok yang mendambakan perdamaian dan keadilan terinspirasi perjuangan Gandhi dan King, melawan ketidakadilan dan kekerasan dengan kebenaran dan cinta.
Masih belum kenal Gandhi juga? Buruan tonton kisah Mohandas Karamchand Gandhi (1869-1984) di film bertajuk “Gandhiâ€. Film yang dibuat tahun 1982 ini disutradarai Richard Attenborough dengan nyaris sempurna. Buktinya, film yang berdurasi 188 menit ini dapet 8 piala Oscar. Siapa tahu habis nonton film ini, muncul Gandhi-Gandhi yang lain.
Kamu pernah dengar nama Mahatma Gandhi? Kata-kata berkekuatan dashyat di atas diucapkannya ketika memperjuangkan persamaan hak-hak imigran di Afrika Selatan. Dia berjuang nggak sendirian, tapi bersama orang Hindu dan Islam di sana yang jadi korban. Tapi jangan bayangkan mereka berjuang pakai bambu runcing, tombak, atau pistol. Mereka memakai jalur hukum, kebetulan Gandhi pengacara, dan sama sekali nggak melawan pas ditendang, dipukul, dan dikata-katain aparat. Memang kalau perjuangan dilakukan bersama-sama, apalagi pakai cara-cara damai, persis kayak yang dia bilang, perjuangan itu pun sukses.
Pulang dari sana, Gandhi balik ke kampung halamannya, India. Di sana dia dielu-elukan bak raja, tapi dia tetep rendah hati dan makin sederhana. Pakaiannya bukan lagi jas, tapi cuma balutan kain putih. Dia juga meninggalkan profesinya sebagai pengacara, dan memilih jadi pemimpin spiritual rakyat India. Cita-cita perjuangannya untuk membebaskan India dari penjajahan Inggris. Cara berjuangnya masih seperti yang dulu, nggak membalas kekerasan dengan kekerasan, tapi memakai kebenaran dan cinta. Alhasil, India sukses jadi negara merdeka.
Tapi sayang, orang Hindu dan Islam malah enggan bersatu. India pun terpecah jadi India dan Pakistan, dan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh). Nyawanya pun melayang di tangan seorang pendukung fanatik Hindu yang menganggap Gandhi gagal menyatukan rakyat India. Meski begitu, Gandhi sudah membuktikan bahwa kemenangannya melawan kekerasan sedikit banyak mengubah dunia ini.
Dua dekade setelah kematiannya, Martin Luther King memakai metode anti kekerasan ala Gandhi di Amerika Serikat. Keduanya kemudian jadi tokoh pejuang anti kekerasan yang terkenal di seantero jagat. Kini banyak orang dan kelompok yang mendambakan perdamaian dan keadilan terinspirasi perjuangan Gandhi dan King, melawan ketidakadilan dan kekerasan dengan kebenaran dan cinta.
Masih belum kenal Gandhi juga? Buruan tonton kisah Mohandas Karamchand Gandhi (1869-1984) di film bertajuk “Gandhiâ€. Film yang dibuat tahun 1982 ini disutradarai Richard Attenborough dengan nyaris sempurna. Buktinya, film yang berdurasi 188 menit ini dapet 8 piala Oscar. Siapa tahu habis nonton film ini, muncul Gandhi-Gandhi yang lain.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Informasi Film Gandhi (1982)
Country:
UK | India
Language:
English
Release Date:
25 February 1983 (USA)
UK | India
Language:
English
Release Date:
25 February 1983 (USA)
Also Known As:
Richard Attenborough's Film: Gandhi
Richard Attenborough's Film: Gandhi
Filming Locations:
Aga Khan Palace, Nagar Rd, Pune, Maharashtra, India
Aga Khan Palace, Nagar Rd, Pune, Maharashtra, India
Nah itulah tadi sedikit ulasan tentang Film Gandhi (1982).
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk Download Film Gandhi (1982), Silahkan klik link di bawah ini :
Total Size 1,7 Gb (.mkv)
Quality: Bluray 720p
Link Download Film Gandhi (1982) [ IDWS ]
Link Download Subtitle Film Gandhi (1982)
Description: Download Film Gandhi (1982)
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Download Film Gandhi (1982)
Posting Komentar